Selasa, 04 Februari 2014

HIDUP TANPA ARAH, RAGA TANPA NYAWA

HIDUP TANPA ARAH, RAGA TANPA NYAWA


Hidupku ini seperti diterpa angin yang sangat dasyat
Pikiran seperti kosong tanpa otak
Tubuh seperti tanpa tulang, darah dan daging
Aku selalu lemah dan lemah
Tak tahu harus apalagi

Setiap detik aku hanya terkulai
Memikirikan beban yang begitu berat
Wajah-wajah sangar yang selalu menghantuiku
Aku seperti membawa beban yang amat teramat berat

Aku berpikir keras demi mencari akal
Namun, memang pikiranku sudahlah rusak
Tidaklah dapat berfungsi dengan baik
Hanya bisa menerima kerasnya dunia

Saat ini aku berpasrah diri dengan kehidupanku
Menerima kenyataan yang tak dapat aku hindarkan
Dan seperti biasa, aku ingin mengakhiri hidup
Mungkin dengan begitu aku akan tenang
Dan tidak dihantui rasa takut

KAU KIASKAN LUKA PELANGI

KAU KIASKAN LUKA PELANGI

Senja menyinari hati
rasa syahdu meriangkan jiwa
serangkai kata terkias pelangi
nadi ini berdetak menyerupai drum

Tanpa terasa langkah setapak dilalui
dengan terdiam diri berfikir panas
mengapa tak seperti pertama ?
yang selalu memberikan arti kiasan pelangi

mana kalimat cahayamu ?
hanya rembulan yang tertutup awan kau kiaskan
rindu ini terkubur belerang
akan bau jika tak diungkapkan

ku berfikir tentang setapak itu
ku bertanya-tanya, dimana letak jati dirimu ?
yang tidak pasti benakmu untuk siapa ?
tapi, kiasan pelangi yang selalu ku kenang :)