Kamis, 19 Februari 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA
TANGGAL  17 FEBRUARI 2015 PAKET HALAMAN 79
ANGGOTA KELOMPOK :
1.     ESTI RAMADHANI
2.     INDAH PUJI SAFITRI
3.     LISTYA MAYA SARI
4.     NUR AFIFAH FIYANI

A.    FOKUS PEMBAHASAN :  “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”

1.     Tema : Kehidupan sosial
2.     Pengindraan atau Imajinasi :
·        Pengindraan Bidang Visual dan Audio
Dikatakan pengindraan visual karena kami dapat memahami film tersebut melalui indra penglihatan yaitu mata, yang fungsinya untuk mengapresiasi peristiwa yang terjadi dalam film tersebut.
Dikatakan juga sebagai pengindraan audio karena kami dapat mendengar suara dari tokoh-tokoh pemeran dan instrumen music yang menggambarkan keadaan dari film tersebut.
3.     Nilai-nilai yang terkandung :
·        Nilai agama
Di gambarkan saat ustaz Rahman mengajarkan kepada Delisa tentang keagamaan seperti pada saat mengerjakan salat harus engan khusyu tidak perlu memperhatikan keadaan sekitar.
·        Nilai moral
Pengarang menggambarkan watak tokoh pada cerita penuh rasa ikhlas. Setelah bencana itu melanda perkampungan tidak ada lagi yang tersisa, yang ada hanya tangisan. Setelah delisa dirawat di klinik dia sadar bahwa kakinya telah diamputasi tetapi delisa dapat menerimanya dengan ikhlas.
Delisa salat bukan karena ingin mendapat kalung, tetapi dia ingin salat yang benar.
·        Nilai sosial
Ketika delisa membangkitkan semangat umam dan delisa juga memberi semangat kepada ustaz Rahman yang hampir patah semangat.
4.     Penyajian :
Menurut kelompok kami, teks ulasan yang disajikan penulis memiliki sisi kelebihan dan sisi kekurangan. Dilihat dari kelebihannya, teks ulasan ini memuat beberapa aspek penting dan pokok, sehingga memudahkan penulis untuk memahami teks tersebut. Dilihat dari kekurangannya, penulis kurang memperhatikan kata kata yang digunakan itu baku atau tidak. Contoh seperti kata salat menjadi shalat dan kata ustaz menjadi ustad, hal ini dapat berpengaruh besar dalam aspek kebahasaan karena dapat merusak kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

B.     PEMBAHASAN HALAMAN  81
1.     DISKUSI DARI TEKS ULASAN “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”
A.      Pernah
B.     Menurut pendapat kami, efek dan cara penanggulannya sangat berbeda dikarenakan teknologi yang kurang maju. Seperti pada saat melakukan pengevaluasian korban sangat kesulitan untuk menemukan korban hingga memerlukan waktu berminggu-minggu. Kerusakan yang terjadi juga berdampak besar penduduk kehilangan rumah, hingga keluarga bahkan nyawa.
C.     Peristiwa yang tergambar pada teks ulasan film tersebut adalah peristiwa yang menyedihkan, karena setelah tsunami menghantam perkampungan membuat Delisa kehilangan semuanya, yaitu keluarga dan rumah. Selain itu delisa mengalami penyiksaan fisik, yakni kaki Delisa yang diamputasi. Dari akhir kejadian tersebut delisa kini tinggal bersama abinya.
D.    Setelah peristiwa tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S  bernama Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.
E.     Hal-hal yang diulas penulis :
1.     Saat terjadi tsunami di pantai aceh pada tanggal 26 desember 2004, bersamaan ketika Delisa menjalankan praktik salat di ruang sekolah di Lhok Nga dan disaksikan ustaz Rahman dan ustazah Nur serta umi Delisa dan ibu lainnya. Namun hal itu tidak berpengaruh terhadap delisa, dia tetap focus pada salatnya walaupun umi Delisa berteriak dengan panic memanggil Delisa.
2.     Sebelum terjadinya tsunami, teks tersebut memaparkan bahwa delisa tinggal bersama umi dan ketiga kakaknya (Fatimah,Aisyah,Zahra). Abinya bekerja disebuah kapal tanker asing nun yang jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan salat dan susah dibangunkan saat salat shubuh. Uminya sampai menjanjikan akan memberikan sebuah kalung emas berinisial “D” jika dia lulus ujian Pratik salat.
3.     Setelah tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S  bernama Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.
4.     Dengan keadaan fisik delisa yang memperhatinkan, namun dia masih saja memberi semangat pada temannya umam dan ustaz rahman yang hamper patah semangat. Delisa juga masih ingin bermain bola walaupun keadaan fisik dan batinnya sedang memburuk.
5.     Setelah Delisa kembali kepelukan abinya, abinya mencoba membuat rumah dan membuat nasi goring untuk Delisa, namun Delisa beranggapan bahwa masakkan abinya tidak selezat masakkan uminya. Kemudian Koh Acan menawarkan dan membuatkan bakmi kesukaan Delisa.
6.     Di akhir  cerita, keberadaan umi Delisa masih misterius, apakah uminya selamat atau setidaknya dapat ditemukan tubuhnya. Namun apapun yang dialami delisa, dia tetap menjadi pribadi yang ikhlas. Dia juga bertekat untuk menyelesaikan hafalan salat bukan karena kalung tetapi karena ingin salat yang benar.

2.     TABEL KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

KATA

BAKU

TIDAK BAKU
Shalat
Salat
Salat
Shalat
Ustaz
Ustad
Ustaz
Ustad
Doa
Do’a
Do’a
Doa
Risiko
Resiko
Resiko
Risiko
Tangker
Tanker
Tanker
Tangker
Praktik
Praktek
Praktek
Praktik
Masjid
Mesjid
Masjid
Mesjid
Kamp
Kemp
Kamp
Kemp
Iklas
Ikhlas
Ikhlas
Iklas
Khusyuk
Khusyu
Khusyu
Khusyuk