tag:blogger.com,1999:blog-29652957011422554472024-03-13T05:16:30.974-07:00MY BLOGListya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-46846634577350978032015-09-14T03:26:00.004-07:002015-09-14T03:26:49.155-07:00sejarah lahirnya pancasila<div class="clearfix" style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px; zoom: 1;">
<h2 class="_5clb" style="font-size: 24px; line-height: 28px; margin: 0px; padding: 0px;">
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA (Sebagai Ideologi & Dasar Negara)</h2>
</div>
<div class="_5k3v _5k3w clearfix" style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-top: 16px; overflow: hidden; word-wrap: break-word; zoom: 1;">
<br />
Tiga setengah abad lebih, bangsa kita dijajah bangsa asing.<br />
Tahun 1511 Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga berdalih mencari rempah - rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia dibawah pimpinan Houtman dan de Kyzer. Yang puncaknya bangsa Belanda mendirikan VOC dan J.P. Coen diangkat sebagai Gubernur Jenderal Pertama VOC.<br />
<br />
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah melawan tentara Sekutu.<br />
<br />
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.<br />
<br />
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.<br />
<br />
Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Peri Kebangsaan</li>
<li>Peri Kemanusiaan</li>
<li>Peri Ketuhanan</li>
<li>Peri Kerakyatan</li>
<li>Kesejahteraan Rakyat</li>
</ol>
<br />
Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Ketuhanan Yang Maha Esa</li>
<li>Persatuan Indonesia</li>
<li>Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab</li>
<li>Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan</li>
<li>Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia</li>
</ol>
<br />
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu :<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)</li>
<li>Internasionalisme (Perikemanusiaan)</li>
<li>Mufakat atau Demokrasi</li>
<li>Kesejahteraan Sosial</li>
<li>Ketuhanan yang Berkebudayaan</li>
</ol>
<br />
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Sosio nasionalisme</li>
<li>Sosio demokrasi</li>
<li> Ketuhanan.</li>
</ol>
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.<br />
<br />
Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang sama (1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.<br />
<br />
Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 orang, yaitu:<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Ir. Soekarno</li>
<li>Ki Bagus Hadikusumo</li>
<li>K.H. Wachid Hasjim</li>
<li>Mr. Muh. Yamin</li>
<li>M. Sutardjo Kartohadikusumo</li>
<li>Mr. A.A. Maramis</li>
<li>R. Otto Iskandar Dinata dan</li>
<li>Drs. Muh. Hatta</li>
</ol>
<br />
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul - usul/ Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan PIAGAM JAKARTA.<br />
<br />
Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :<br />
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)</li>
<li>Memilih Presiden dan Wakil Presiden.</li>
</ol>
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang sangat panjang, sehingga sebelum mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata KETUHANAN yang berbunyi 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.<br />
<br />
Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan 'Yang Maha Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) UUD1945 disepakati sebagai berikut :<strong> </strong><br />
<br />
<blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<strong>UNDANG-UNDANG DASAR</strong><strong></strong><br />
<strong>NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945</strong></blockquote>
<br />
<blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<strong>PEMBUKAAN (Preambule)</strong></blockquote>
<br />
<blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan.<br />
<br />
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.<br />
<br />
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.<br />
<br />
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</blockquote>
<br />
Dan untuk dapat melaksanakan PANCASILA sebagai ideologi dan dasar negara sekaligus sebagai pandangan hidup seluruh Rakyat Indonesia, maka Pancasila diterjemahkan dalam butir - butir Pancasila yaitu :<br />
<br />
<strong>1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :</strong><br />
<ul style="list-style-type: square; margin: 10px 0px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</li>
<li>Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.</li>
<li>Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</li>
<li>Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</li>
<li>Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang</li>
<li>Menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.</li>
<li>Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.</li>
<li>Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.</li>
</ul>
<br />
<strong>2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB :</strong><br />
<ul style="list-style-type: square; margin: 10px 0px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.</li>
<li>Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.</li>
<li>Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.</li>
<li>Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.</li>
<li>Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.</li>
<li>Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.</li>
<li>Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.</li>
<li>Berani membela kebenaran dan keadilan.</li>
<li>Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.</li>
<li>Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.</li>
</ul>
<strong>3. PERSATUAN INDONESIA :</strong><br />
<ul style="list-style-type: square; margin: 10px 0px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.</li>
<li>Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.</li>
<li>Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.</li>
<li>Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.</li>
<li>Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.</li>
<li>Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.</li>
<li>Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.</li>
</ul>
<strong>4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN :</strong><br />
<ul style="list-style-type: square; margin: 10px 0px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.</li>
<li>Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.</li>
<li>Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.</li>
<li>Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.</li>
<li>Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.</li>
<li>Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.</li>
<li>Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.</li>
<li>Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.</li>
<li>Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.</li>
<li>Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.</li>
</ul>
<strong>5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :</strong><br />
<ul style="list-style-type: square; margin: 10px 0px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.</li>
<li>Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.</li>
<li>Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.</li>
<li>Menghormati hak orang lain.</li>
<li>Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.</li>
<li>Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasaN terhadap orang lain.</li>
<li>Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gayA hidup mewah.</li>
<li>Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikaN kepentingan umum.</li>
<li>Suka bekerja keras.</li>
<li>Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.</li>
<li>Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.</li>
</ul>
</div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-91589896328964841812015-08-09T01:47:00.003-07:002015-08-09T01:47:54.547-07:00sejarah perkembangan bahasa indonesia<b>Bahasa Indonesia</b> adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu">bahasa Melayu</a> yang dijadikan sebagai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" title="Bahasa">bahasa</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_resmi" title="Bahasa resmi">resmi</a> <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia" title="Republik Indonesia">Republik Indonesia</a><sup> </sup>dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia" title="Daftar bahasa di Indonesia">bahasa persatuan</a> <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Indonesia" title="Orang Indonesia">bangsa Indonesia</a>. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia" title="Proklamasi Kemerdekaan Indonesia">Proklamasi Kemerdekaan Indonesia</a>, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/UUD_1945" title="UUD 1945">konstitusi</a>. Di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste" title="Timor Leste">Timor Leste</a>, bahasa Indonesia berstatus sebagai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_kerja" title="Bahasa kerja">bahasa kerja</a>.<br />
Dari sudut pandang <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik" title="Linguistik">linguistik</a>, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa" title="Ragam bahasa">ragam</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu">bahasa Melayu</a>. Dasar yang dipakai adalah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Melayu_Riau&action=edit&redlink=1" title="Bahasa Melayu Riau (halaman belum tersedia)">bahasa Melayu Riau</a> (wilayah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a> sekarang)
dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial
dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa
Indonesia" diawali sejak dicanangkannya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda" title="Sumpah Pemuda">Sumpah Pemuda</a>, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya" title="Semenanjung Malaya">Semenanjung Malaya</a>.
Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun
penyerapan dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_daerah" title="Bahasa daerah">bahasa daerah</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_asing" title="Bahasa asing">bahasa asing</a>.<br />
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_ibu" title="Bahasa ibu">bahasa ibu</a> bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia" title="Daftar bahasa di Indonesia">748 bahasa yang ada di Indonesia</a> sebagai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_ibu" title="Bahasa ibu">bahasa ibu</a>.
Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
(kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau
bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas
di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak,
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.<br />
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Fonologi" title="Fonologi">Fonologi</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_bahasa" title="Tata bahasa">tata bahasa</a> Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.<br />
<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Bahasa_Indonesia">Bahasa Indonesia</span></h3>
Pemerintah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolonial&action=edit&redlink=1" title="Kolonial (halaman belum tersedia)">kolonial</a>
Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk
membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan
bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan
diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab
rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi
bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan
didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat
pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan
mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.<br />
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a>) mengadopsi <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Van_Ophuijsen" title="Ejaan Van Ophuijsen">ejaan Van Ophuijsen</a> dan pada tahun 1904 <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Persekutuan_Tanah_Melayu" title="Persekutuan Tanah Melayu">Persekutuan Tanah Melayu</a> (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a> mengadopsi <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ejaan_Wilkinson&action=edit&redlink=1" title="Ejaan Wilkinson (halaman belum tersedia)">ejaan Wilkinson</a>. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_Logat_Melayu&action=edit&redlink=1" title="Kitab Logat Melayu (halaman belum tersedia)">Kitab Logat Melayu</a> (dimulai tahun 1896) <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Van_Ophuijsen" title="Van Ophuijsen">van Ophuijsen</a>, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.<br />
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya <i>Commissie voor de Volkslectuur</i> ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Poestaka" title="Balai Poestaka">Balai Poestaka</a>. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=D.A._Rinkes&action=edit&redlink=1" title="D.A. Rinkes (halaman belum tersedia)">D.A. Rinkes</a>, melancarkan program <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Poestaka&action=edit&redlink=1" title="Taman Poestaka (halaman belum tersedia)">Taman Poestaka</a> dengan membentuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan" title="Perpustakaan">perpustakaan</a>
kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik
pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah
terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda" title="Sumpah Pemuda">Sumpah Pemuda</a> tanggal <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktober" title="28 Oktober">28 Oktober</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1928" title="1928">1928</a>. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Yamin" title="Muhammad Yamin">Muhammad Yamin</a>, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,<br />
<dl><dd>"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia
dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu,
bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau
bahasa persatuan."</dd></dl>
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabau" title="Minangkabau">Minangkabau</a>, seperti <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Marah_Rusli" title="Marah Rusli">Marah Rusli</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Muis" title="Abdul Muis">Abdul Muis</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nur_Sutan_Iskandar" title="Nur Sutan Iskandar">Nur Sutan Iskandar</a>, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sutan_Takdir_Alisyahbana" title="Sutan Takdir Alisyahbana">Sutan Takdir Alisyahbana</a>, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hamka" title="Hamka">Hamka</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Roestam_Effendi" title="Roestam Effendi">Roestam Effendi</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Idrus" title="Idrus">Idrus</a>, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Chairil_Anwar" title="Chairil Anwar">Chairil Anwar</a>. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sintaksis" title="Sintaksis">sintaksis</a>, maupun morfologi bahasa Indonesia.Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-32295637182268412862015-02-19T05:32:00.001-08:002015-02-19T05:39:06.068-08:00TUGAS BAHASA INDONESIA<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">TUGAS BAHASA INDONESIA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">TANGGAL 17 FEBRUARI 2015 PAKET HALAMAN 79<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">ANGGOTA
KELOMPOK : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">ESTI RAMADHANI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">INDAH PUJI SAFITRI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">LISTYA MAYA SARI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">NUR AFIFAH FIYANI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><u><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">FOKUS PEMBAHASAN : “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”<o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tema : Kehidupan sosial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengindraan atau Imajinasi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengindraan
Bidang Visual dan Audio<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dikatakan pengindraan visual karena kami dapat memahami film tersebut
melalui indra penglihatan yaitu mata, yang fungsinya untuk mengapresiasi
peristiwa yang terjadi dalam film tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dikatakan juga sebagai pengindraan audio karena kami dapat mendengar
suara dari tokoh-tokoh pemeran dan instrumen music yang menggambarkan keadaan
dari film tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Nilai-nilai yang terkandung :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nilai
agama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Di gambarkan saat ustaz Rahman
mengajarkan kepada Delisa tentang keagamaan seperti pada saat mengerjakan salat
harus engan khusyu tidak perlu memperhatikan keadaan sekitar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nilai
moral<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengarang menggambarkan watak tokoh
pada cerita penuh rasa ikhlas. Setelah bencana itu melanda perkampungan tidak
ada lagi yang tersisa, yang ada hanya tangisan. Setelah delisa dirawat di
klinik dia sadar bahwa kakinya telah diamputasi tetapi delisa dapat menerimanya
dengan ikhlas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Delisa salat bukan karena ingin mendapat kalung, tetapi dia ingin salat
yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nilai
sosial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ketika delisa membangkitkan semangat
umam dan delisa juga memberi semangat kepada ustaz Rahman yang hampir patah
semangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyajian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Menurut kelompok kami, teks ulasan
yang disajikan penulis memiliki sisi kelebihan dan sisi kekurangan. Dilihat
dari kelebihannya, teks ulasan ini memuat beberapa aspek penting dan pokok,
sehingga memudahkan penulis untuk memahami teks tersebut. Dilihat dari
kekurangannya, penulis kurang memperhatikan kata kata yang digunakan itu baku
atau tidak. Contoh seperti kata salat menjadi shalat dan kata ustaz menjadi
ustad, hal ini dapat berpengaruh besar dalam aspek kebahasaan karena dapat
merusak kaidah kebahasaan yang baik dan benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><u><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> PEMBAHASAN HALAMAN 81<o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">DISKUSI DARI TEKS ULASAN </span><u><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">“Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat
Delisa”</span></u><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> Pernah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Menurut
pendapat kami, efek dan cara penanggulannya sangat berbeda dikarenakan
teknologi yang kurang maju. Seperti pada saat melakukan pengevaluasian korban
sangat kesulitan untuk menemukan korban hingga memerlukan waktu
berminggu-minggu. Kerusakan yang terjadi juga berdampak besar penduduk
kehilangan rumah, hingga keluarga bahkan nyawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">C.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Peristiwa
yang tergambar pada teks ulasan film tersebut adalah peristiwa yang
menyedihkan, karena setelah tsunami menghantam perkampungan membuat Delisa
kehilangan semuanya, yaitu keluarga dan rumah. Selain itu delisa mengalami
penyiksaan fisik, yakni kaki Delisa yang diamputasi. Dari akhir kejadian
tersebut delisa kini tinggal bersama abinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">D.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah
peristiwa tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S bernama Smith, namun kaki delisa harus
diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati
terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi,
yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai
menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius.
Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu
delisa sudah dijemput abinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">E.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hal-hal yang diulas penulis :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saat terjadi tsunami di pantai aceh
pada tanggal 26 desember 2004, bersamaan ketika Delisa menjalankan praktik
salat di ruang sekolah di Lhok Nga dan disaksikan ustaz Rahman dan ustazah Nur
serta umi Delisa dan ibu lainnya. Namun hal itu tidak berpengaruh terhadap
delisa, dia tetap focus pada salatnya walaupun umi Delisa berteriak dengan panic
memanggil Delisa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sebelum terjadinya tsunami, teks
tersebut memaparkan bahwa delisa tinggal bersama umi dan ketiga kakaknya
(Fatimah,Aisyah,Zahra). Abinya bekerja disebuah kapal tanker asing nun yang
jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan
salat dan susah dibangunkan saat salat shubuh. Uminya sampai menjanjikan akan
memberikan sebuah kalung emas berinisial “D” jika dia lulus ujian Pratik salat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah tsunami mereda, Delisa
diselamatkan seorang tentara A.S bernama
Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan
Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa
umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis
melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah.
Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin
mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dengan keadaan fisik delisa yang
memperhatinkan, namun dia masih saja memberi semangat pada temannya umam dan
ustaz rahman yang hamper patah semangat. Delisa juga masih ingin bermain bola
walaupun keadaan fisik dan batinnya sedang memburuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah Delisa kembali kepelukan
abinya, abinya mencoba membuat rumah dan membuat nasi goring untuk Delisa,
namun Delisa beranggapan bahwa masakkan abinya tidak selezat masakkan uminya. Kemudian
Koh Acan menawarkan dan membuatkan bakmi kesukaan Delisa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Di akhir cerita, keberadaan umi Delisa masih misterius,
apakah uminya selamat atau setidaknya dapat ditemukan tubuhnya. Namun apapun
yang dialami delisa, dia tetap menjadi pribadi yang ikhlas. Dia juga bertekat untuk menyelesaikan hafalan salat bukan karena kalung tetapi karena ingin salat
yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">TABEL
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 638px;">
<tbody>
<tr style="height: 41.15pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td colspan="2" style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 41.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.45pt;" valign="top" width="319"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 5.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 22.0pt; line-height: 115%;">KATA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 41.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 20.0pt;">BAKU<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 41.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 20.0pt;">TIDAK
BAKU<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Shalat<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Salat<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Salat<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Shalat<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ustaz<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ustad<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ustaz<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ustad<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Doa<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Do’a<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Do’a<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Doa<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Risiko<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Resiko<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Resiko<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Risiko<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Tangker<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Tanker<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Tanker<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Tangker<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Praktik<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Praktek<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Praktek<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Praktik<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Masjid<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Mesjid<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Masjid<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Mesjid<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Kamp<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Kemp<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Kamp<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Kemp<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Iklas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ikhlas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Ikhlas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Iklas<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.8pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Khusyuk<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Khusyu<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Khusyu<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 119.65pt;" valign="top" width="160"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt;">Khusyuk<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-2830909204620696572014-04-14T21:21:00.000-07:002014-08-06T00:13:19.107-07:00<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bahasa Sastra Dan Indonesia</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menganalisis Film "Tanah Surga Katanya"</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Assalllamu'alaikum wr.wb</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Dari film "Tanah Surga Katanya" saya memperoleh beberapa makna, didalam film tersebut yang berisikan kehidupan bertanah air Indonesia. pada film tersebut menceritakan betapa sayangnya kepada Negara Indonesia yang begitu disanjung meskipun keadaan pulau yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Tetapi pada sebuah film "Tanah Surga Katanya" ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Indonesia dan masyarakat Malaysia. yang begitu meresahhkan ketika masyarakat indonesia tidak mengenali arti penting pada sebuah Negara yang Kaya ini.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">SEKILAS CERITA:</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;"> Kakek Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965. Ia tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga
menduda, dan dua cucunya, Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia
Malaysia merupakan persoalan tersendiri bagi mereka karena keterbelakangan
pembangunan dan ekonomi.</span>
</span></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Astuti,
guru sekolah dasar di kota yang tidak sengaja mendapatkan tugas di pelosok negeri, datangg tanpa direncanakan. Ia mengajar di sekolah
yang hampir rubuh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berlangsung datang
pula dr. Anwar, yang sering sipanggil dr. intel, dokter muda yang datang karena tidak mampu bersaing sebagai
dokter profesional di kota kemudian memutuskan untuk bertugas di pelosok negeri (Kalimantan Barat) .</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Haris
adalah anak satu-satunya Hasyim yang mencoba membujuk ayahnya untuk pindah ke Malaysia dengan alasan disana lebih
menjanjikan secara ekonomi disbanding tetap tinggal di perbatasan Indonesia dan
Malaysia. Hasyim bersikeras tidak mau pindah. Baginya kesetiaan kepadabangsa
adalah harga mati.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Persoalan
semakin meruncing dan memanas ketika Hasyim tau kalau Haris sudah menikah dengan perempuan
Malaysia dan bermaksud mengajak Salman dan Salina. Salman yang dekat dengan sang
kakek memilih tetap tinggal di Indonesia.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Kakek Hasyim
sakit, dr. Anwar berusaha memberikan perawatan dan obat yang lebih rutin, namun
keterbatasan sarana dan obat membuat kondisi Hasyim memburuk. Dr. Anwar
memutuskan untuk membawa Kakek Hasyim ke rumah sakit kota dengan uang hasil kerja
Salman yang berkerja matimatian demi mendapatkan uang untuk sang kakek yang dibela-belain menempuh perjalanan jauh dari perbatasan Indonesia dan Malaysia, Kakek Hayim dibawa ke rumah sakit kota menggunakan perahu. Mereka berangkat ditemani oleh Bu Astuti dan
dr. Anwar. Di tengah perjalanan yang hampir sampai nyawa Kakek Hasyim tidak tertolong. Ia meninggal
bersamaan dengan pekik dan sorak sorai Haris atas kemenangan kesebelasan
Malaysia dan Indonesia.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">ANALISIS</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">film yang mengangkat tema nasionalisme "Tanah Surga Katanya".
Mengisahkan kehidupan masyarakat yang hidup di perbatasan Indonesia dengan
Malaysia. Boleh dikatakan mereka lupa akan kehidupan mereka yang sebenarnya
adalah warga Negara Indonesia. Disini, segala aspek kehidupan yang berbau
Indonesia sangat tidak nampak. Bahkan mereka menggunakan mata uang dolar untuk
bertransaksi. Hal ini menunjukan betapa bingungnya mereka untuk tetap memegang
teguh jiwa nasionalisme mereka. Mungkin bukan kesalahan masyarakatnya sehingga
menjadi demikian, mari kita lihat dari segala segi aspek kehidupan. Kemiskinan
atau rendahnya perekonomian juga sarana kesehatan membuat mereka lupa akan
tanah airnya sendiri, "Tanah Surga Katanya". Bahkan dikisahkan hanya ada satu
orang kakek yang memiliki bendera pusaka, merah putih yang tidak dikibarkan
setelah peristiwa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Dari
segi konflik, dimulai ketika Kakek Hasyim diajak pindah ke Malaysia oleh anaknya
dengan alasan disana akan menjamin kehidupan yang lebih baik, namun ia menolak.
Ditambah Salman, cucu laki-lakinya yang sangat dekat dengan kakeknya juga
menolak untuk pindah ke Malaysia. Ia lebih memilih untuk menetap di Indonesia
dengan sang kakek.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Pada
film "Tanah Surga Katanya", banyak sekali nilai-nilai nasionalisme yang dapat kita ambil. Nilai-nilai nasionaliseme menurut film tersebut antara lain:</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">1. Sang
kakek yang diajak pindah ke negeri seberang (Malaysia) oleh sang anak namun menolaknya
dengan alasan yang sangat logis dan nasionalisme. Dialognya kepada sang anak di
depan para cucunya sangat mengoyak hat.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">2. Nasionalisme yang diturunkan
dari alat tukar atau mata uang yang digunaken oleh <span></span>masyarakat perbatasan itu adalah ringgit,
mereka sama sekali tidak mengenal rupiah bahkan anak-anakpun tidak tahu mata
uang negaranya sendiri, dari sini penonton mulai terketuk pintu hatinya.
Bagaimana bisa mata uang Negara sendiripun tidak diketahui, padahal setiap hari
digunakan untuk nilai tukar.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">3. Ketika warga tak satupun memiliki bendera
merah putih, hanya Kakek Hasyim, kakek tua yang memilikinya, menjaga dengan baik dan
sangat menghargai bendera itu.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">4. Siswa sekolah dasar tidak mengenal lagu kebangsaan , bagaimana bisa siswa sekolah dasar
tidak tahu lagu kebangsaan negaranya sendiri? Yang seharusnya setiap hari Senin
pagi dinyanyikan bersama-sama. Mereka menganggap lagu “Kolam Susu” adalah lagu
kebangsaan mereka.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="EN-US" style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">5. Bagaimana bisa seorang anak rela menukar salah satu
kain sarung yang sengaja dibeli untuk kakeknya dengan bendera Indonesia yang
hanya dibuat tutup barang dagangan oleh seseorang.</span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Sekian dari analisis saya jika ada kurangnya saya minta maaf, sekian Terimakasih</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Wassalamu'alaikum wr.wb</span></span>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-88637726803714058462014-03-14T03:18:00.000-07:002014-08-06T00:13:52.871-07:004. SEJARAH DRAMA DAN TEATER4. SEJARAH DRAMA DAN TEATER<br />
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Perkembangan Taraf Awal<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sastra drama di Indonesia ditulis pada awal abad 19, tepatnya tahun 1901, oleh seorang peranakan Belanda bernama F. Wiggers, berupa sebuah drama satu babak berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno. kemudian bermunculanlah naskah-naskah drama dalam bahasa Melayu Rendah yang ditulis oleh para pengarang peranakan Belanda dan/ atau Tionghoa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Di Indonesia pada awalnya dikenal ada dua jenis teater, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Teater klasik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Teater kalsik lahir dan berkembang dengan ketat di lingkungan istana, jenis teater klasik lebih terbatas, dan berawal dari teater boneka dan wayang orang. Teater boneka sudah dikenal sejak zaman prasejarah Indonesia (400 Masehi). Teater klasik sarat dengan aturan-aturan baku, membutuhkan persiapan dan latihan suntuk, membutuhkan referensi pengetahuan, dan nilai artistik sebagai ukuran utamanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Teater rakyat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Teater rakyat tak dikenal kapan munculnya. Teater rakyat lahir dari spontanitas kehidupan masyarakat pedesaan, jauh lebih longgar aturannya dan cukup banyak jenisnya. Teater rakyat diawali dengan teater tutur. Pertunjukannya berbentuk cerita yang dibacakan, dinyanyikan dengan tabuhan sederhana, dan dipertunjukkan di tempat yang sederhana pula. Teater tutur berkembang menjadi teater rakyat dan terdapat di seluruh Indonesia sejak Aceh sampai Irian. Meskipun jenis teater rakyat cukup banyak, umumnya cara pementasannya sama. Perlengkapannya disesuaikan dengan tempat bermainnya, terjadi kontak antara pemain dan penonton, serta diawali dengan tabuhan dan tarian sederhana. Dalam pementasannya diselingi dagelan secara spontan yang berisi kritikan dan sindiran. Waktu pementasannya tergantung respons penonton, bisa empat jam atau sampai semalam suntuk.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Contoh-contoh teater rakyat adalah sebagai berikut:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Makyong dan Mendu di daerah Riau dan Kalimantan Barat,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Randai dan Bakaba di Sumatera Barat,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Mamanda dan Bapandung di Kalimantan Selatan,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Arja, Topeng Prembon, dan Cepung di Bali,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ubrug, Banjet, Longser, Topeng Cirebon, Tarling, dan Ketuk Tilu di Jawa Barat,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">6)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ketoprak, Srandul, Jemblung, Gatoloco di Jawa Tengah,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">7)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kentrung, Ludruk, Ketoprak, Topeng Dalang, Reyog, dan Jemblung di Jawa Timur,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">8)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Cekepung di Lombok,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">9)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dermuluk di Sumatera Selatan dan Sinlirik di Sulawesi Selatan,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">10)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Lenong, Blantek, dan Topeng Betawi di Jakarta dan sebagainya,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">11)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Randai di Sumatera Barat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.5in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Pada dasarnya, drama pada perkembangan taraf awal hanya berupa:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<ol start="1" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.5938px;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kegiatan ritual keagamaan (bersifat puitis, melafalkan mantra-mantra).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pemvisualan dalam bentuk tari dan musik.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Jenis tontonan, pertunjukan, hiburan tetapi cerita bukan masalah utama, cerita berupa mitos atau legenda. Drama bukan cerita tetapi penyampaian cerita yang sudah ada.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dilakukan oleh kalangan tertentu karena sebagai kegiatan yang khidmat dan serius.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kekaguman terhadap pemain karena sifat supernatural.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Cerita bersifat sakral, maka diperlukan seorang pawang ada persyaratan dan aturan ketat bagi pemain dan penonton tidak boleh melanggar pantangan, pamali, dan tabu.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai pelipur lara.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai sarana mengajarkan ajaran agama (Hindu, Budha, Islam).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Melahirkan kesenian tradisional. Ciri-ciri kesenian tradisional menurut Kayam 1981: 44 kesenian tradisional-termasuk didalamnya teater-yaitu bentuk kesenian yang yang hidup dan berakar dalam masyarakatdaerah yang memelihara suatu tradisi bidaya daerah, akan memiliki ciri-ciri ketradisionalan dan kedaerahan. Ciri-ciri kesenian tradisional, yang di dalam pembicaraan ini dimaksudkan sebagai teater tradisional, menurut Umar Kayam adalah:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
</ol>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ruang lingkup atau jangkauan terbatas pada lingkungan budaya yang mendukungnya.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berkembang secara perlahan sebagai akibat dari dinamika yang lamban dari masyarakat tradisional.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tidak spesialis.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bukan merupakan hasil kreativitas individu, tetapi tercipta secara anonim bersama dengan sifat kolektivitas masyarakat yang mendukungnya.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<ol start="10" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.5938px;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai konsekuensi kesenian tradisional, teater tradisional mempunyai fungsi bagi masyarakat. Fungsi yang dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnyalah yang menyebabkan salah satu faktor mengapa teater tradisional ini tetap bertahan di dalam masyarakatnya. Fungsi teater tradisional sebagaimana kesenian lainnya bagi masyarakat pendukungnya adalah seperti dirumuskan berikut ini:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></li>
</ol>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai alat pendidakan (topeng jantu dari Jakarta untuk nasehat perawinan/rumah tangga)</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai alat kesetiakawanan sosial.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Alat melarikan diri sementara dari dunia nyata yang membosanakan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Wadah pengembangan ajaran agama.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pengaruh Kepercayaan ( Hindu, Buddha, Kristen, dan Is</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">lam) pada Drama</span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Tradisi teater sudah ada sejak dulu dalam masyarakat Indonesia,karena pada saat itu masyarakat Indonesia yang masih menganut paham/kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme, maka dari itu setiap upacara adat dan keagamaan teater selalu dipentaskan untuk mengiringi upacara tersebut. Teater biasanya dipertunjukkan di pesta perkawinan,selamatan dan sebagainya. Adapun fungsi teater saat itu adalah sebagai:</span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">pemanggil kekuatan gaib,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> menjemput roh pelindung untuk hadir di tempat pertunjukan,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">memanggil roh baik untuk mengusir roh jahat,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">peringatan nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan/kepahlawanan,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">pelengkap upacara sehubungan dengan peringatan tingkat hidup seseorang, dan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">pelengkap upacara untukk saat tertentu dalam siklus waktu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">C.Perkembangan Drama Pada Masa Kolonial dan Jepan<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Belanda<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sepanjang tahun 1930-an para dramawan pribumi kita umumnya adalah sastrawan yang tidak begitu akrab dengan seni pertunjukan sehingga naskah-naskah yang mereka buat digolongkan dalam drama kamar, jenis yang lebih merupakan bacaan daripada bahan pementasan. Para sastrawan muda angkatan Sanusi Pane mendapatkan pendidikan di sekolah menengah Belanda yang memberikan pengetahuan mengenai kesenian sekitar tahun 1880-an di negeri itu. Itulah sebabnya angkatan 1880-an yang muncul di negeri Belanda menjadi acuan bagi perkembangan drama romantic di Indonesia. Dalam rangka pengaruh itu, muncullah drama-drama yang menunjukkan perhatian mereka terhadap masa lampau dan negeri asing seperti Sandyakalaning Majapahit yang berlatar zaman klasik dan Manusia baru yang berlatar negeri asing untuk mengungkapkan idialisme dan simpati mereka terhadap kaum tertindas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Jepang<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam Periode Drama Zaman Jepang setiap pementasan drama harus disertai naskah lengkap untuk disensor terlebih dulu sebelum dipentaskan. Dengan adanya sensor ini, di satu pihak dapat menghambat kreativitas, tetapi di pihak lain justru memacu munculnya naskah drama. Perkembangan drama boleh dikatakan praktis berubah ke arah lain ketika pada awal tahun 1940-an para pemerintah Jepang menguasai militer Indonesia dan menentukan dengan tegas bahwa segala jenis seni, tak terkecuali pertunjukkan, harus dipergunakan sebagai alat propaganda untuk mendukung gagasan Asia Timur Raya. Sensor sangat ketat dari pemerintah militer Jepang menyebabkan dramawan kita tidak bias berbuat lain kecuali mematuhinya dengan menghasilkan sejumlah drama yang dianggap bisa menyebarluaskan gagasan dasar Asia Timur Raya, tujuan utama Jepang dalam melakukan ekspansi ke Asia Timur dan Tenggara. Dengan demikian muncullah drama seperti karya Merayu Sukma, Pandu Pertiwi. Karya Merayu Sukma jelas-jelas menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyebarluaskan gagasan militerisme, suatu hal yang pada dasarnya dilakukan juga oleh Rustam Efendi dalam Bebasari, tetapi tujuan penulisannya berbeda, bahkan berlwanan. Bebasari adalah drama yang mempropogandakan gagasan kemerdekaan sebagai lakon simbolis sementara Pandu Pertiwi adalah drama yang memaksakan pelaksanaan gagasan militerisme Jepang. Persamaannya adalah keduanya menggunakan simbol-simbol dalam teknik penulisannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Perkembangan Drama Pada Masa Modern<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pada Periode Drama Sesudah Kemerdekaan naskah-naskah drama yang dihasilkan sudah lebih baik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sudah meninggalkan gaya Pujangga Baru. Pada saat itu penulis drama yang produktif dan berkualitas baik adalah Utuy Tatang Sontani, Motinggo Boesye dan Rendra. Pada Periode Mutakhir peran TIM dan DKJ menjadi sangat menonjol. Terjadi pembaruan dalam struktur drama. Pada umumnya tidak memiliki cerita, antiplot, nonlinear, tokoh-tokohnya tidak jelas identitasnya, dan bersifat nontematis. Penulis-penulis dramanya yang terkenal antara lain Rendra, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, dan Riantiarno.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kini kita berpaling ke drama-drama modern yang menggunakan naskah. Kiranya sukses drama tradisional dalam kemandiriannya tidak dapat diwarisi oleh grup-grup drama modern. Walaupun begitu kehadiran mereka dalam khasanah sastra Indonesia merupakan fenomena yang tidak dapat dilupakan. Kita kenal nama-nama besar seperti Bengkel Teater, Teater Populer, Teater Starka, Teater Alam, dan sebagainya. Profesionalisme dalam berkesenian belum cukup untuk menjawab tantangan jaman. Dibutuhkan pengelola keuangan dan organisator yang mampu memanjangkan nafas hidup group-group teater modern. Paling tidak teater modern membutuhkan impresario atau tokoh semacam itu.<br />Di berbagai kota, banyak dramawan-dramawan muda yang masih memiliki idealisme tinggi meneruskan kegiatan berteater meskipun secara finansial tidak menjajikan perbaikan nasib. Di Surakarta, kehidupan Taman Budaya Surakarta (TBS) dimotori oleh dramawan-dramawan muda, seperti Hanindrawan, Sosiawan Leak, dan dramawan-dramawan muda dari 9 fakultas di UNS, serta dari perguruan tinggi lain di Surakarta.</span></span></div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-35270035321447045782014-03-14T03:03:00.002-07:002014-08-06T00:14:52.693-07:003.PERSIAPAN UNTUK SEORANG PEMAIN<div class="MsoNormal" style="background-color: #fff9ee; color: #351c75; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 21px;">
3. PERSIAPAN UNTUK SEORANG PEMAIN</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 21px;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebuah pertunjukan drama atau teater membutuhkan seorang pemeran/pelakon/aktor. Melalui pelakon inilah drama atau teater berlangsung. Melalui pelakon nilai-nilai drama bisa terungkap. Melalui pelakon konflik dalam drama bisa diwujudkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang pelakon, menjadi ‘alat’ untuk menghidupkan teks drama yang ditulis oleh seorang penulis naskah drama. Kehadiran pelakon, menjadi penting dari teks drama itu sendiri. Karena melalui pelakon, wujud teks drama bisa hidup.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Namun bagaimana seorang pelakon mampu menghidupkan teks drama itu dalan kenyataan teater? Inilah yang menjadi menarik kita bicarakan. Karena bagimanapun seorang pelakon adalah tetaplah pribadi yang utuh, yang mungkin berbeda dengang tokoh yang ada dalam teks drama. Artinya, seorang pemeran atau pelakon atau aktor/aktris adalah seniman yang dengan profesi dan prestasinya tidak terlepas dari unsur-unsur kemanusiaan yang umum.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Fungsinya dalam sebuah pertunjukan drama, seorang pelakon juga menjadi penafsir dan mewujudkannya dalam tafsir peran yang telah ditemukan, secara sadar melibatkan diri dalam keutuhan kerja ensambel.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pun demikian, kerja penafsiran ini, tetaplah tidak lepas dari konsep peran yang telah digariskan sutradara berdasarkan naskah, serta mengembangkannya dalam kenyataan teater (saat pertunjukan berlangsung). Melaksanakan kerja sama dengan pemeran lain serta semua unsur produksi dalam kerja ensambel.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pada dasarnya tidak sesederhana itu tugas dan fungsi aktor atau pelakon dalam sebuah pertunjukan drama. Masalah yang dihadapi oleh seorang pelakon, memang agak unik. Seorang pelakon berada dalam posisi antara ketegangan tokoh (teks) dan pribadi (pelakon) yang utuh sebagai manusia yang punya latar belakang kejiwaan sendiri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dengan penguasaan teknik pemeranan, seorang pelakon harus mendayagunakan dan menyatukan secara proporsional seluruh peralatan pemeranannya. Dengan modal ketrampilan dan bakat yang dipunyai ia harus mampu menampilkan gagasan menjadi wujud watak-watak yang nyata, dengan efek yang diperhitungkan bagi penontonnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Karena itu, seorang pelakon dituntut untuk bisa mengevaluasi dirinya sendiri dan dalam hal ini ia harus (bisa) mengembangkan apa yang disebut sebagai ‘double vision of himself’ (berperan ganda), yaitu sebagai (a)‘creator of role’ (sebagai pencipta peran) dan sebagai (b) ‘the embodiment of a character.’ (mewujudkan karakter)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebagai kreator atau pencipta peran, ia tetaplah individu yang hidup dan menyumbangkan kepekaan seninya dalam kerja kolektif seni teater. Sebagai individu ia juga adalah wakil pribadi sutradara yang ingin membentangkan renungan seorang pengarang.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebagai pelakon (bagian dari seni drama) ia dituntut untuk menghidupkan naskah di atas pentas (mewujudkan karakter). Sebagai ‘alat artistik’ ia kadang-kadang bertindak sebagai benda mati dan menuruti perintah dari yang ‘memperalatnya.’</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Mengingat begitu pentingnya seorang pelakon, ia dituntut untuk memenuhi (memiliki) kualitas-kualitas tertentu. Karena itu, pelakon juga dituntut tidak sekedar mengembangkan talent, skill, creativity, tetapi juga menunjukan personality seorang pemain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Untuk mencapai itu, seorang pelakon harus mempunyai: kempuan, mau belajar, dan latihan secara kontinyu. Pegangan pokok seorang pelakon adalah: belajar, berkarya, berdisiplin dan bertanggungjawab, mempertahankan kepribadiannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang pemeran harus selalu belajar meningkatkan daya tangkapnya terhadap ide-ide sutradara dan belajar membuat ide-ide yang akan disodorkannya dalam sebuah latihan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Karenanya menjadi pelakon perlu memiliki sumberdaya dasar yang harus dijaganya yaitu: jasmani dan rohani. Menguasai sumberdaya dasar ini sangat penting, sebelum seorang pelakon memasuki ‘peran’ yang sebenarnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Fisik Aktor</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang aktor bekerja dengan fisiknya. Ia hadir dalam ruang pertunjukan sebagai sosok yang plastis. Ia hadir bukan lagi sebagai dirinya tetapi sebagai ‘orang lain’ yang direpresentasikan lewat gerak tubuh, mimik, dan emosi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Fisik seorang aktor adalah alat utama yang harus dikuasai atau dilatih sehingga mampu hadir sebagai sosok yang meruang dalam sebauh pertunjukan drama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Penguasaan fisik ini meliputi: penguasaan tubuh/badan. Seorang aktor harus menguasai kelenturan tubuhnya, ketegangan dan kekendoran otot-ototnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang aktor perlu menguasai anggota tubuh/badannya yang meliputi penguasaan terhadap jaringan-jaringan otot kepala, tangan, kaki dan lain sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang aktor juga perlu memiliki kualitas suara yang baik. Hal ini meliputi dengan kualitas pernapasan, kualitas vokal, pengucapan, resonansi, dan ragam warna vokal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pancaindra seorang aktor juga perlu diasah dalam kaitannya dengan kepekaan-kepekaan menangkap fenomena di atas pentas (kenyataan panggung). Panca indra itu melingkupi daya pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasaan kulit panas dingin dan perasaan lidah, dan lain sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Untuk mendapatkan fisik yang baik, seorang aktor perlu mempersiapkan dengan latihan: olah tubuh, olah vokal, dan olah panca indra (kepekaan)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Latihan olah tubuh terdiri dari latihan-latihan yang meliputi ; peregangan otot, melatih kelentukan tubuh terutama tulang punggung, melatih persendian, dan memperkuat stamina.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Latihan olah vokal terdiri dari latihan-latihan dasar yang meliputi: latihan pernafasan, pemanfaatan suara, dan latihan pengucapan, artikulasi dan diksi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Tubuh dan gerakan seoarang pelakon sering dipersoalkan karena terkadang seorang pelakon berdiri, berjalan, dan bergerak tampak kaku. Karena itu, tubuh, gerstur, mimik adalah juga alat bicara.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Gerakan tubuh tertentu dapat menunjukan kejemuan, kegembiraan, duka, kejengkelan, dan lain sebainya. Bahkan dalam gerakan tertentu menyarankan perwataknyannya; seorang tua, penggelisah, tidak sabar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Banyak sekali calon pemain yang merasa kikuk dan kaku bergerak diatas pentas, meskipun diluar pentas ia mampu bergerak dengan luwes sekali. Namun ketika diatas pentas, meletakan tangan, kaki, dan dirinya dalam satu posisi tertentu saja terkadang begitu tidak wajar, bahkan cenderung kaku.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebab itu seorang calon pemain harus berlatih rilek. Untuk bisa rilek di atas panggung, seorang pemeran harus menguasai pernapasan. Dengan menguasai pernapasan tubuh menjadi rilek, rasa kikuk dan kaku hilang. Bahkan dengan penguasaan tubuh yang baik, seorang pemeran akan mampu menyampaikan aktingnya dengan wajar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang pelakon perlu memiliki tubuh yang siap mengabdi pada akting. Dan karenanya menyiapkan tubuh yang lentuk untuk kondisi apapun perlu dimiliki oleh seorang pelakon.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Rohani Aktor</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Rohani seoarang pelakon, sesuatu yang tidak begitu saja tampak dalam panggung. Karena rohani aktor meliputi faktor internal pelakon yang ada dalam diri pribadi. Tetapi tidak bisa dibohongi, pancaran rohani ini akan tetap membekas dalam sebuah praktik pemeranan. Karenanya menjadi pelakon, pengalaman rohani akan memberikan kualitas keaktorannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Penguasaan sarana rohani itu meliputi, pikir dan rasa, yang di dalamnya terdapat masalah etika (sikap hidup dan moral), daya intelegensia (sikap pemikiran dan logika yang wajar), dan masalah estetika (memiliki kepekaan pada keindahan).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Untuk mampu menggali rohani, seorang pelakon perlu melakukan latihan-latihan diantaranya latihan konsentrasi. Konsentrasi adalah suatu kesanggupan yang memungkinkan seorang pelakon mampu mengerahkan semua kekuatan rohani dan pikiran ke arah sasaran yang jelas dan melanjutkannya secara terus menerus selama dikehendaki.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dasar dari ajaran konsentrasi adalah penguasaan diri sendiri, sedangkan upaya penguasaan diri sendiri itu hanya dapat dicapai melalui telaah diri dan berlatih secara mandiri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Selain penguasaan diri sendiri, seorang pelakon harus mampu menggali emosi-emosi yang mungkin sudah terkubur dalam ingatan. Inilah yang disebut ingatan emosi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Ingatan emosi sangat dibutuhkan oleh seorang pelakon pada saat ia merepresentasikan emosi-emosi tertentu bagi kelangsungan peran yang sedang dijalankan. Untuk mewujudkan itu bukanlah pekerjaan mudah. Karena itu, seorang pelakon dituntut bisa menggali emosi-emosi dalam dirinya yang mungkin bersesuai dengan peran yang sedang di bawakan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Iangatan emosi adalah perangkat sang pelakon untuk bisa mengungkap atau melakukan hal-hal yang berada di luar dirinya-berdasar pada telaah pada diri, bertelaah pada sumber-sumber motivasi atau lingkungan motivasi yang bisa diamati dan dimanfaatkan sebagai sumber akting.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor dan Naskah</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dimana posisi aktor, pemeran atau pelakon, ketika teks drama itu diwujudkan dalam suatu pertunjukan?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Aktor atau seniman pemeran adalah seniman yang mewujudkan peran lakon (sosok-sosok pelaku di dalam sebuah cerita atau lakon) kedalam realita seni pertunjukan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Tugas seorang pelakon adalah menafsiran tokoh yang sedang diperankan. Penafsiran ini tak lepas dari kemampuan pelakon untuk menggali ide-ide pengarang terhadap tokoh dalam teks drama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Menafsirkan tokoh adalah menggali seluruh kemungkinan watak/karakter, idea-idea tokoh dalam kaitannya dengan seluruh tokoh-tokoh yang hadir dalam rentang waktu drama berlangsung.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Namun sebagai seniman ia tidak bisa lepas dari unsur-unsur kemanusiaan yang umum, dan juga fungsinya sebagai manusia utuh dalam lingkungan serta tata nilai tempat ia hidup dan berkarya. Karena itu, aktor dalam kedudukannya sebagai manusia yang hadir mewakili tokoh teks drama, menjadi sulit ketika terjadi tarik-menarik dirinya dan tokoh yang sedang diperankan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Karena itu keberadaan seorang pelakon di tengah kegiatanya sebagai seniman penampil, tergantung kemampuan mengolah tiga unsur pokok yang ada pada dirinya. Ketiga unsur tersebut adalah ‘Pelakon dan dirinya’, ‘Pelakon dan lakon’, ‘Pelakon dan produksi.’</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pelakon dan dirinya, mengacu pada posisinya dalam seni peran. Yang menjadi media seni peran adalah diri pelakon itu sendiri. Yang dimaksud diri adalah tubuh dan sukmanya (bukan tubuh dan sukma tokoh yang sedang diperankan).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pelakon dengan dirinya adalah pelakon dengan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Termasuk di dalamnya panca indra, anggota tubuh, vokal (suara), imajinasi, emosi, daya ingat, dan intelegensia.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Semuannya itu adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan, idea-dea tokoh yang ada dalam teks drama. Namun bagaimana pesan-pesan atau idea-idea tokoh itu mampu hadir pada penonton dalam pengertian yang utuh, bukan sebagai sosok dirinya tetapi sebagai sosok tokoh yang sedang diperankan?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Inilah yang dimaksud dengan ‘Pelakon dan lakon’. Dimana posisi si aktor (diri) dalam menghadapi diri yang lain dalam sebuah lakon. Sebagai Pelakon ia juga harus bekerja sama dengan perangkat-perangkat di luar dirinya (pelakon) dan diri (tokoh dalam teks drama).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pelakon harus tahu bagaimana sebuah naskah ditafsirkan agar ia mengerti penafsiran yang diberikan padanya oleh sutradara. Menghadapi sebuah naskah, mula-mula secara kasar seorang pelakon, mencoba mencari apa yang disebut ‘dramatic material’, yaitu segala sesuatu yang ada di dalamnya atau disarankan olehnya: ucapan-ucapan, watak, tata pentas, ide-ide, dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Bahan dramatik ini lalu digolongkan pada apa yang disebut ‘nilai-nilai’ untuk para penonton. Nilai-nilai itu bisa terdiri dari; nilai-nilai intelektual, nilai emosional, dan nilai abstrak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Pemeran akan menghadapi dua nilai yaitu: intrinsik yang terkandung dalam naskah dan ekstrinsik (di luar naskah) seperti dengan dirinya sendiri, sutradara, aktor lain, pentas, setting, property, dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dalam menghadapi naskah pelakon perlu melakukan hal-hal: <b>A.</b> Analisa pikir dan rasa terhadap gambaran watak yang akan dibawakannya. <b>B, </b>identifikasi terhadap watak. <b>C,</b> personifikasi terhadap watak yang akan dibawakannya. <b>D,</b> hadir dalam pentas dengan bantuan sutradara. <b>E,</b> latihan diluar latihan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor dan Vokal</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Vokal, suara dan cakapan sering disebut kendaraan imajinasi. Karena itu vokal atau suara aktor sangatlah menentukan bagaimana imajinasi itu sampai kepenonton dengan kadar yang meyakinkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Secara formal unsur suara dalam pemeranan biasa disebut sebagai vokal untuk membedakan dari pengertian bunyi yang umum.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Fungsi vokal (suara) yaitu sebagai perangkat ekspresi manusia. Sebagai perangkat ekspresi pemeran, vokal telah bertambah fungsi dan takarannya, menjadi alat yang bisa dibentuk dan dimainkan, dalam rangka untuk mewujudkan gambaran lengkap sosok peran.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Namun pada dasarnya setiap aktor mempunyai daya lontar vokal yang memadai juntuk berekspresi. Selain itu muatan emosi vokal masing-masing aktor juga berbeda-beda.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebelum menentukan casting ada baiknya seorang pemeran dinilai suaranya. Dengan suara yang berkualitas baik, idea-idea drama dimungkinkan sampai pada penonton. Tidak hanya terdengar indah, tetapi kualitas suara bisa juga mempengarui suasana batin penonton yang mendengarnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Suara pemain adalah bagian yang palingkhas dan telanjang dalam pemeranan. Kedudukannya tidak bisa diakal-akali (dikamuflase) atau ditambal sulam dengan teknik lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Olah vokal, suara dan pengucapan mengacu pada kemampuan berbicara dengan kadar emosi tertentu, sederhana dan terpancar dari hati.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor dan Ruang</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Yang dimaksud ruang adalah atmosfir. Atmosfir teater terjadi atas empat usur: naskah, pemain, tempat pertunjukan dan penonton yang ‘berinteraksi’ dalam satu kesatuan waktu tertentu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Atmosfir teater bisa tercipta bila sebuah naskah lakon dipertunjukan dengan tingkat permainan secara optimal, bertenaga dan berpengaruh. Untuk mencapai itu, perlu kerja ensemble antar unsur artistik teater yang dipandu oleh seoarang sutradara.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebagai aktor, ia harus mampu berada dalam ruang tersebut. Atau dalam istilahnya laku meruang. Laku ini berada dalam posisi yang pas antara keseluruhan irama, tempo, permainan, dalam satu kesatuan waktu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Teater merupakan satu kesatuan unsur idea (naskah), permainan, tempat bermain dan penonton. Maka laku dan kata yang meruang itu artinya lahir dari seni akting dan penguasaan vokal yang mampu berkomunikasi dengan penontonnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Ruang dalam teater adalah media yang hidup dan dihidupkan secara insani, karena itu ia adalah sarana ekspresi yang harus diperlakukan secara kreatif.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 36.85pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Tugas utama seorang pemeran/pelakon adalah membawakan peran sesuai dengan porsi yang tersedia untuknya. Laku pentas yang meruang mengandung arti karya pemeran tersebuyt telah memenuhi standar kelayakan karya seni, baik secara teknis telah memiliki tiga unsur utama; membawa penjelasan, memperlihatkan suatu pengembangan, dan mengacu pada suatu kesatuan (unity).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor dan Aktor</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Bermain drama adalah bekerjasama. Karena itu aktor hadir tidak lepas dengan keberadaan aktor-aktor lainnya yang memerankan tokoh lain. Karena itu, sebagai aktor juga harus mampu menempatkan diri diantara aktor-aktor yang lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Penempatan diri ini menyangkut bagaimana aktor mampu berinteraksi dengan baik, sehingga kerja aktingnya merupakan kerja komunikasi yang intens bersama aktor yang lain, sekecil apapun bentuknya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Aktor, meski sedang menjalani sebagai peran utama (protagonis) harus tetap memahami posisi dan porsi peran-peran lain seperti peran antagonis, yang sangat bertentangan dengan peran yang sedang diperankan. Begitu sebaliknya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Keberadaan aktor dalam sebuah pemeranan, tetap tidak akan lepas dari aktor lain. Karenanya dalam berakting seorang aktor harus mempertimbangkan perkembangan tokoh-tokoh yang lain, sehingga aktingnya dalam porsi yang pas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sebagai aktor ia harus mampu bekerjasama dengan aktor lain dalam mencapai tujuan sebuah drama. Pada intinya suksesnya permainan itu terletak pada kesempurnaan cara menanggapi di antara para pemain. Kecuali untuk adegan monolog, adegan ini tidak dihidupkan oleh seorang pemain saja, melainkan harus dibantu oleh pemeran-pemeran lainnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dengan kata lain, seorang pemeran, tidak bisa berdiri sendiri di atas pentas. Aktingnya merupakan hasil kerjasama, memahami, merespon, mendengar, bersama pemeran-pemeran lain dalam rentang waktu yang sama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Seorang aktor protagonis tidak akan hidup tanpa hadirnya aktor antagonis. Begitu pula sebaliknya. Coba sekarang bayangkan, betapa janggalnya bila masing-masing aktor ingin menonjolkan diri-sendiri dalam berperan di pertunjukan drama?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Aktor dan Sutradara</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Siapa sutradara? Apakah sutradara penting kehadirannya dalam sebuah pertunjukan drama, kalau aktor sendiri sudah mampu menafsirkan sebuah teks drama?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Apa yang dimaksud sutradara atau penyutradaraan di Indonesia pada umumnya tidak berpadanan dengan kata <i>directing</i> dalam bahasa inggris. Di Indonesia, jika seorang sedang menyutradarai, dia sedang tidak melakukan penyutradaraan, tetapi sedang mengajari bermain drama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sering kita jumpai, seorang sutradara menjadi penafsir utama dalam sebuah proses memahami peran dalam teks drama. Karenanya seorang aktor, (dalam kondisi tertentu) akan menjadi alat penyampai tafsir dari sang sutradara.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Kondisi ini justru akan menyulitkan aktor untuk mengembangkan permainannya, karena tuntutan tafsir dari sang sutradara. Meski tugas utama sutradara adalah menafsirkan naskah bukan berarti, segala tafsir harus berpangku padanya. Karena aktor tetaplah memiliki pribadi yang utuh untuk menafsirkan peran yang sedang disandangkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Karena itu, antara aktor dan sutradara perlu bekerja sama dalam fungsinya untuk mewujudkan tafsir teks drama yang selaras.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Sutradara sebagai penafsir utama dan aktor sebagai penafsir kedua, haruslah mempunyai tujuan yang sama. Sebagai panafsir utama, tugas sutradara memberikan dorongan kesadaran diri para pemain (penafsir kedua) agar dapat mengembangkan tafsir utama, menjadi motif aktingnya. Disini sutradara harus berusaha agar pemain menyadari bahwa hal itu sangat penting dalam pembentukan lakon.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Disinilah peran aktor sangat penting. Aktor tetap dituntut mampu mengembangkan intruksi-intruksi sutradara sesuai dengan tafsirnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Analisis isi, analisis struktur, anailis sosok peran yang telah dibuat sutradara, haruslah menjadi bagian yang memberi peluang dalam mengembangkan laku si aktor.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Dari analisis-analisis itulah nalar akan terbuka, dan daya kreatifpun akan bergetar, untuk menghayati secara mendalam dalam membawakan laku secara pas, dan melaksanakan peran dengan takaran yang berimbang dalam azas keutuhan, keseimbangan, dan keselarasan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 14px;">Epilog</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Itulah persiapan yang harus dilakukan oleh seorang aktor. Tentunya persiapan ini sangat sederhana, dan masih bisa dikembangkan. Bergantung seberapa jauh kita menginginkan takaran keaktoran itu menjadi berbobot hingga pertunjukan lebih menarik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;">Karena itu semua perpulang pada peserta workshop. Selebihnya mari kita diskusi dan berpraktik.</span></span></div>
<div style="background-color: #fff9ee; color: #351c75;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 14px;"><br /></span></div>
</div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-51287016693076934102014-03-14T02:53:00.002-07:002014-08-06T00:15:05.761-07:002. HAL DALAM KELENGKAPAN DRAMA <div class="MsoNormal" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 21px; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">2. HAL DALAM KELENGKAPAN DRAMA </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">a. Naskah Drama</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Bila Anda akan mengadakan pertunjukan drama, yang dibutuhkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">pertama-tama adalah naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut berisi nama-nama tokoh dalam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">cerita, dialog yang diucapkan, keadaan panggung. Bahkan kadang-kadang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dilengkapi tentang tata busana, tata lampu dan tata suara(musik pengiring).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Naskah drama mengutamakan pembicaraan tokoh, penuturan ceritanya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">melalui dialog. Permainan drama dibagi atas babak. Tiap babak berisi satu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">peristiwa dengan waktu dan suasana tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Untuk memudahkan para pemain drama, naskah juga dilengkapi dengan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">keterangan atau petunjuk. Petunjuk itu misalnya gerakan-gerakan yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa, benda-benda/peralatn yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dibutuhkan setiap babak, dan sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">b. Pemain</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Jumlah pemain akan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">tergantung dari tokoh yang dipentaskan. Seorang pemain harus benar-benar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">seperti tokoh yang dimainkan. Untuk itu, ia harus menguasai dan mampu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">memerankan watak, tingkah dan busana lain yang mendukungnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">c. Sutradara</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Sutradara adalah pemimpin pementasan drama. Hal yang mula-mula</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dilakukan seorang sutradara adalah memilih naskah (atau ditulis sendiri).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Naskah dibaca berulang-ulang untuk memahami cerita dan menafsirkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">bagaimana watak tokoh-tokohnya. Selanjutnya memilih pemain yang akan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">memerankan tokoh dalam naskah. Pemain yang telah terpilih akan dibimbing</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dan diarahkan oleh sutradara agar mampu memerankan tokoh dengan baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Selain itu, ia harus menunjuk penata rias, busana. lampu, dan suara. Pada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">akhirnya ia harus bekerja sama dengan para petugas dan mengkoordinasikan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">semua bagian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">d. Tata Rias</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata rias adalah cara mendandani pemain. Orang yang mengerjakannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">disebut penata rias.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">e . Tata Busana</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">maupun cara mengenakannya. Tata busana erat sekali dengan tata rias,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">sehingga tugas mengatur pakaian pemain sering dirangkap dengan penata</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">rias.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">f. Tata Panggung</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi dari kursi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakan g</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dapat melihat apa yang ada di panggung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">permainan drama. Panggung harus menggambarkan tempat, waktu dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">suasana terjadinya suatu peistiwa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">g. Tata Lampu</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Karena itu, lampu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">erat sekali hubungannya dengan tata panggung. Pengaturan cahaya di</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">panggung harus menggambarkan keadaan /peristiwa yang sedang terjadi di</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">atas panggung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">h. Tata Suara</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara, melainkan musik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">pengiring juga. Musik pengiring diperlukan juga agar suasana yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">digambarkan terasa lebih meyakinkan dan mantap bagi para penonton. Alat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">musik yang biasanya digunakan, misalnya seruling, biola, organ, dan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">i. Penonton</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Siapakah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">penonton? Penonton adalah orang-orang yang mau datang ke tempat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">pertunjukan. Penonton pun dapat dikategorikan menjadi penonton iseng,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">penonton peminat dan penonton penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2. Menentukan Tema, Judul, Kerangka Drama dan Menyusun</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">DialogNaskah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Bila tadi telah dibicarakan tentang bagaimana sebuah pementasan dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">unsur-unsur yang ada di dalamnya, lalu bagaimnakah cara menyusun dialog itu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">sendiri? Seperti pada karya sastra lain, drama yang merupakan salah satu karya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">sastra yang penyajiannya dengan dipentaskan memiliki tema yang merupakan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">dasar cerita. Tema dapat diambil dari berbagai segi kehidupan manusia, baik itu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Judul yang telah Anda tetapkan setelah mengamati kehidupan di luar Anda</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">atau dari dalam diri Anda, dirumuskan menjadi judul yang dapat mewakili isi dari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">tema yang ingin disampaikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Setelah melakukan kegiatan tersebut buatlah kerangka cerita drama,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">misalkan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Babak 1: Kenangan masa indah,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Babak 2: Pertengkaran idealisme,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Babak 3: Saat-saat terakhir perpisahan, dan sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">Kegiatan terakhir adalah susunlah naskah drama berdasarkan kerangka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: 'Times New Roman', serif;">yang telah Anda susun tadi.</span></div>
</div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-86877052881143615562014-03-14T02:28:00.001-07:002014-08-06T00:15:12.480-07:001. PERBEDAAN DRAMA DENGAN TEATER<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>1. PERBEDAAN DRAMA DENGAN TEATER</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>ARTI DRAMA</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axciting), dan ketegangan pada para pendengar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Arti kedua, menurut Moulton <i>Drama</i> adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>ARTI TEATER</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Ada yang mengartikan sebagai “gedung pertunjukan”, ada yang mengartikan sebagai “panggung” (stage). Secara Etimologi (asal kata), Teater Adalah Gedung Pertunjukan (auditorium).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam arti luas <i>Teater</i> adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalnya Wayang Orang, Ludruk, Lenong, Reog, Sulapan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam arti sempit <i>Teater </i>adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layer); Didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>APA PERBEDAAN DRAMA DENGAN TEATER</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;">Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno "theatron" yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf denagn jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.</span></div>
<div>
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-77703340206891169792014-02-04T21:29:00.002-08:002014-02-07T21:49:56.870-08:00HIDUP TANPA ARAH, RAGA TANPA NYAWA<b style="color: #333333; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">HIDUP TANPA ARAH, RAGA TANPA NYAWA</b><br />
<br style="color: #333333; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" />
<br style="color: #333333; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Hidupku ini seperti diterpa angin yang sangat dasyat</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Pikiran seperti kosong tanpa otak</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Tubuh seperti tanpa tulang, darah dan daging</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Aku selalu lemah dan lemah</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Tak tahu harus apalagi</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><br style="color: #333333; line-height: 20px;" />
<span style="color: #333333; line-height: 20px;">Setiap detik aku hanya terkulai</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Memikirikan beban yang begitu berat</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Wajah-wajah sangar yang selalu menghantuiku</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Aku seperti membawa beban yang amat teramat berat</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><br style="color: #333333; line-height: 20px;" />
<span style="color: #333333; line-height: 20px;">Aku berpikir keras demi mencari akal</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Namun, memang pikiranku sudahlah rusak</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Tidaklah dapat berfungsi dengan baik</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Hanya bisa menerima kerasnya dunia</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><br style="color: #333333; line-height: 20px;" />
<span style="color: #333333; line-height: 20px;">Saat ini aku berpasrah diri dengan kehidupanku</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Menerima kenyataan yang tak dapat aku hindarkan</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Dan seperti biasa, aku ingin mengakhiri hidup</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Mungkin dengan begitu aku akan tenang</span></b></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333; line-height: 20px;">Dan tidak dihantui rasa takut</span></b></span></div>
Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-84225165948060099682014-02-04T20:41:00.002-08:002014-02-04T20:41:31.479-08:00KAU KIASKAN LUKA PELANGI<b>KAU KIASKAN LUKA PELANGI</b><br />
<br />
Senja menyinari hati<br />
rasa syahdu meriangkan jiwa<br />
serangkai kata terkias pelangi<br />
nadi ini berdetak menyerupai drum<br />
<br />
Tanpa terasa langkah setapak dilalui<br />
dengan terdiam diri berfikir panas<br />
mengapa tak seperti pertama ?<br />
yang selalu memberikan arti kiasan pelangi<br />
<br />
mana kalimat cahayamu ?<br />
hanya rembulan yang tertutup awan kau kiaskan<br />
rindu ini terkubur belerang<br />
akan bau jika tak diungkapkan<br />
<br />
ku berfikir tentang setapak itu<br />
ku bertanya-tanya, dimana letak jati dirimu ?<br />
yang tidak pasti benakmu untuk siapa ?<br />
tapi, kiasan pelangi yang selalu ku kenang :)Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-72162966759571516162013-10-31T02:08:00.002-07:002013-10-31T02:08:36.180-07:00UNSUR EKSTRINSIKUnsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang <br />
berada di luar karya sastra, unsur yg melipui gagasan dan watak tokoh, tetapi secara <br />
tidak langsung mempengaruhi bangunan <br />
atau sistem organisme karya sastra. <br />
Unsur ekstrinsik meliputi: Nilai-nilai dalam cerita (agama, <br />
budaya, politik, ekonomi) Latar belakang kehidupan pengarang Situasi sosial ketika cerita itu <br />
diciptakan Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-82538680622725372112013-10-31T02:02:00.001-07:002013-10-31T02:02:28.112-07:00BIOGRAFI IDRUS<b style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Abdullah Idrus </b><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> (lahir di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padang" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Kota Padang">Padang</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/21_September" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="21 September">21 September</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1921" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="1921">1921</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> – meninggal di</span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Padang">Padang</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_Mei" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="18 Mei">18 Mei</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1979" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="1979">1979</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> pada umur 57 tahun) adalah seorang </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sastrawan" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Sastrawan">sastrawan</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Indonesia. Ia menikah dengan Ratna Suri pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1946" style="background-color: white; background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="1946">1946</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">. Mereka dikaruniai enam orang anak, empat putra dan dua putri, yaitu Prof. Dr. Ir. Nirwan Idrus, Slamet Riyadi Idrus, Rizal Idrus, Damayanti </span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Perkenalan Idrus dengan dunia sastra sudah dimulainya sejak duduk di bangku sekolah, terutama ketika di bangku sekolah menengah. Ia sangat rajin membaca karya-karya</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Roman" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Roman">roman</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">dan</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Novel" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Novel">novel</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Eropa">Eropa</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">yang dijumpainya di perpustakaan sekolah. Ia pun sudah menghasilkan cerpen pada masa itu.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Minatnya pada dunia sastra mendorongnya untuk memilih</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Pustaka" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Balai Pustaka">Balai Pustaka</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">sebagai tempatnya bekerja. Ia berharap dapat menyalurkan minat sastranya di tempat tersebut, membaca dan mendalami karya-karya sastra yang tersedia di sana dan berkenalan dengan para sastrawan terkenal. Keinginannya itu pun terwujud, ia berkenalan dengan</span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/H.B._Jassin" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="H.B. Jassin">H.B. Jassin</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">,</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutan_Takdir_Alisyahbana" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Sutan Takdir Alisyahbana">Sutan Takdir Alisyahbana</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">,</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Noer_Sutan_Iskandar" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Noer Sutan Iskandar">Noer Sutan Iskandar</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">,</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;"> </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anas_Makruf&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; color: #a55858; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; text-decoration: none;" title="Anas Makruf (halaman belum tersedia)">Anas Makruf</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, dan lain-lain.</span><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">, Lanita Idrus, dan Taufik Idrus.</span>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-64647509954670991012013-10-31T01:42:00.001-07:002013-10-31T01:42:18.577-07:00PERTAMAKU LIHAT<div style="text-align: center;">
PERTAMAKU LIHAT</div>
<br />
Ketika pertama melihatmu<br />
kagum yang kurasakan ini tak bertepi<br />
senyum yang kau lontarkan untukmu juga tak bertepi<br />
rasa cinta dalam hatipun muncul dengan sendirinya<br />
<br />
Entah mengapa jantungku berdebar kencang<br />
seakan-akan diri ini ingin jatuh pinsan karena melihatmu<br />
memikirkanmu saya..<br />
aku telah merasakan cinta<br />
kasih dan sayangku<br />
swlalu ku berikan untukmu<br />
<br />
Harapanku<br />
aku bisa melihatmu untuk selamanya<br />
aku bisa mencintaimu untuk selamanya<br />
aku bisa menyayangimu untuk selamanya<br />
<br />
karwna.. menurutku<br />
engkaulah pelengkap hidupku<br />
bagaikan gelas dan air<br />
jika tak ada gelas, air itu di taruh kemana ?<br />
jika tak ada air, untuk apa di ciptakan gelas ?<br />
kisah pertamaku melihat dirimu. :)Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-66013230203863563762013-10-03T02:30:00.001-07:002013-10-03T02:30:15.980-07:00PANTUN JENAKA<b><i>PANTUN JENAKA</i></b><br />
<br />
<b><i> </i><i>harum-harum buah manggis, <br />dalam'nya putih kaya bola pimpong,<br />ketika tersenyum kamu emang manis<br />ketika tertawa gak taunya ompong :D</i></b>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-28859869565987224642013-10-03T02:29:00.001-07:002013-10-03T02:29:49.408-07:00PANTUN NASEHAT<b><i>PANTUN NASEHAT</i></b><br />
<br />
<b><i>Sungguhlah enak berenang di deket karang<br />Baju basah taro di atas jemuran<br />Hati sedih lihat pelajar sekarang<br />Bukannya belajar tapi rajin tawuran</i></b>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-54039524307142721782013-10-03T02:08:00.003-07:002013-10-03T02:39:59.211-07:00PUISI HANYA MIMPIHANYA MIMPI<br />
<br />
Ketikaku mengingatmu<br />
rasa ini penuh gejolak rindu<br />
rindu ingin menyapamu<br />
dalam majelis cintamu<br />
<br />
detik demi detik kuhitung<br />
menit demi menitpun berlalu<br />
tak ada kabar apapun tentangmu<br />
tak ada sapaan aoapun darimu<br />
menatap kesedihan dan kerinduanku padamu<br />
<br />
burung burung itu menghiburku<br />
berusaha membuatku tersenyum melepas rindu<br />
daun daun keringpun jatuh berterbangan<br />
seperti hatiku yang kering dan layu<br />
ku termenung menatap kenyataan pahit yang menipaku<br />
jatuh sia sialah air mataku<br />
<br />
pernah terfikir dalam benakku<br />
inginku menjadi makmummu<br />
menjadi bidadari terindahmuyang selalu kau rindu<br />
pernah terbayang dalam fikirku hidup bersamamu<br />
merangkai cinta karenaNya<br />
dalam butiran butiran tasbih untukNya<br />
diatas hamparan sajjadah cintaNya<br />
<br />
namun, kini ku sadari<br />
aku takkanlah pantas untukmu<br />
cinta hanya sebuah fatamorgana yang terjebak dalam sebuah mimpi belaka<br />
alasanku mnantimu hanyalah penantian yang tiada ujungnya<br />
yang tak mungkin jadi nyata<br />
cintaku hanyalah sebatas mimpi belaka<br />
my love for you are only f the dream :'{Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-70426561227950959672013-09-23T01:10:00.000-07:002013-09-23T01:10:11.325-07:00TERIMA KASIH UNTUKMU<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">TERIMA KASIH UNTUKMU<br /> <br /> Dulu kau pernah mengajarkanku<br /> menjalani hari bersamamu<br /> kau juga ajarkanku<br /> bagaimana mencintai dengan tulus<br /> <br /> kau kenalkan aku dengan kerinduan...<br /> kasih sayang...dan juga kenyamanan,<br /> hingga seakan kau merubah hidupku<span class="text_exposed_show"><br /> yang sebelumnya tiada arti menjadi lebih bermakna<br /> <br /> Kau juga hiasi hariku dengan kasih sayangmu<br /> hingga serasa hidupku penuh dengan warna,,<br /> <br /> Namun sesalku,dulu aku tak pernah meminta<br /> bagaimana cara hidup tanpamu,,<br /> bagaimana menjalani hari" tanpa canda tawamu<br /> hingga akhirnya tanpa kau kenalkanku dengan luka,<br /> aku telah mengenalinya sendiri..<br /> <br /> Memang sebelum adanya dirimu disisihku<br /> semua baik" saja<br /> tapi setelah kau isi ruang jiwaku dengan belai kasihmu,<br /> semua berubah..<br /> <br /> kini ku hanya berteman dengan sepi<br /> menjalani kehidupan ini tanpa dirimu lagi<br /> dan melangkah bersama goresan luka yang kau beri..<br /> <br /> Terimakasih ku ucapkan untukmu<br /> yang merubah siangku menjadi malam..!</span></span>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-33674617168552781682013-09-23T01:07:00.001-07:002013-09-23T01:10:47.353-07:00KEINDAHAN MALAM<span style="color: blue;"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Lihatlah kemilau bintang di atas sana,.<br /> Cahayanya pancarkan sejuta keindahan..<br /> Saat kau menatapnya dengan mata hati penuh cinta..<br /> <span id="goog_1806350883"></span><span id="goog_1806350884"></span><br /> Dan dari sang bintanglah aku belajar untuk selalu setia..<br /> Meski dengan titik-titik mungil di cakrawala malam..<br /> Namun cahayanya mampu berikan keteduhan jua kebahagiaan..<br /> <br /> Dan jadilah engkau bintang di langit hatiku..<br /> Agar damai serta indah selalu dalam jiwaku..<span class="text_exposed_show"><br /> <br /> SALAM SANTUN MALAMKU</span></span></span>Listya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2965295701142255447.post-44206058721340797592013-08-18T00:49:00.001-07:002013-08-29T01:32:14.968-07:00Perasaanwalau hari terus berganti<br />
tapi perasaan ini takkan pernah pudar<br />
jika waktu terus berganti<br />
hati ini akan berdebarListya Maya Sarihttp://www.blogger.com/profile/09721488340675703256noreply@blogger.com0