TUGAS BAHASA INDONESIA
TANGGAL 17 FEBRUARI 2015 PAKET HALAMAN 79
ANGGOTA
KELOMPOK :
1. ESTI RAMADHANI
2. INDAH PUJI SAFITRI
3. LISTYA MAYA SARI
4. NUR AFIFAH FIYANI
A. FOKUS PEMBAHASAN : “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa”
1. Tema : Kehidupan sosial
2. Pengindraan atau Imajinasi :
·
Pengindraan
Bidang Visual dan Audio
Dikatakan pengindraan visual karena kami dapat memahami film tersebut
melalui indra penglihatan yaitu mata, yang fungsinya untuk mengapresiasi
peristiwa yang terjadi dalam film tersebut.
Dikatakan juga sebagai pengindraan audio karena kami dapat mendengar
suara dari tokoh-tokoh pemeran dan instrumen music yang menggambarkan keadaan
dari film tersebut.
3. Nilai-nilai yang terkandung :
·
Nilai
agama
Di gambarkan saat ustaz Rahman
mengajarkan kepada Delisa tentang keagamaan seperti pada saat mengerjakan salat
harus engan khusyu tidak perlu memperhatikan keadaan sekitar.
·
Nilai
moral
Pengarang menggambarkan watak tokoh
pada cerita penuh rasa ikhlas. Setelah bencana itu melanda perkampungan tidak
ada lagi yang tersisa, yang ada hanya tangisan. Setelah delisa dirawat di
klinik dia sadar bahwa kakinya telah diamputasi tetapi delisa dapat menerimanya
dengan ikhlas.
Delisa salat bukan karena ingin mendapat kalung, tetapi dia ingin salat
yang benar.
·
Nilai
sosial
Ketika delisa membangkitkan semangat
umam dan delisa juga memberi semangat kepada ustaz Rahman yang hampir patah
semangat.
4. Penyajian :
Menurut kelompok kami, teks ulasan
yang disajikan penulis memiliki sisi kelebihan dan sisi kekurangan. Dilihat
dari kelebihannya, teks ulasan ini memuat beberapa aspek penting dan pokok,
sehingga memudahkan penulis untuk memahami teks tersebut. Dilihat dari
kekurangannya, penulis kurang memperhatikan kata kata yang digunakan itu baku
atau tidak. Contoh seperti kata salat menjadi shalat dan kata ustaz menjadi
ustad, hal ini dapat berpengaruh besar dalam aspek kebahasaan karena dapat
merusak kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
B. PEMBAHASAN HALAMAN 81
1. DISKUSI DARI TEKS ULASAN “Belajar ikhlas dari Hafalan Shalat
Delisa”
A. Pernah
B.
Menurut
pendapat kami, efek dan cara penanggulannya sangat berbeda dikarenakan
teknologi yang kurang maju. Seperti pada saat melakukan pengevaluasian korban
sangat kesulitan untuk menemukan korban hingga memerlukan waktu
berminggu-minggu. Kerusakan yang terjadi juga berdampak besar penduduk
kehilangan rumah, hingga keluarga bahkan nyawa.
C.
Peristiwa
yang tergambar pada teks ulasan film tersebut adalah peristiwa yang
menyedihkan, karena setelah tsunami menghantam perkampungan membuat Delisa
kehilangan semuanya, yaitu keluarga dan rumah. Selain itu delisa mengalami
penyiksaan fisik, yakni kaki Delisa yang diamputasi. Dari akhir kejadian
tersebut delisa kini tinggal bersama abinya.
D.
Setelah
peristiwa tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S bernama Smith, namun kaki delisa harus
diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati
terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi,
yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai
menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius.
Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu
delisa sudah dijemput abinya.
E. Hal-hal yang diulas penulis :
1. Saat terjadi tsunami di pantai aceh
pada tanggal 26 desember 2004, bersamaan ketika Delisa menjalankan praktik
salat di ruang sekolah di Lhok Nga dan disaksikan ustaz Rahman dan ustazah Nur
serta umi Delisa dan ibu lainnya. Namun hal itu tidak berpengaruh terhadap
delisa, dia tetap focus pada salatnya walaupun umi Delisa berteriak dengan panic
memanggil Delisa.
2. Sebelum terjadinya tsunami, teks
tersebut memaparkan bahwa delisa tinggal bersama umi dan ketiga kakaknya
(Fatimah,Aisyah,Zahra). Abinya bekerja disebuah kapal tanker asing nun yang
jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan
salat dan susah dibangunkan saat salat shubuh. Uminya sampai menjanjikan akan
memberikan sebuah kalung emas berinisial “D” jika dia lulus ujian Pratik salat.
3. Setelah tsunami mereda, Delisa
diselamatkan seorang tentara A.S bernama
Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan
Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa
umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis
melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah.
Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin
mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.
4. Dengan keadaan fisik delisa yang
memperhatinkan, namun dia masih saja memberi semangat pada temannya umam dan
ustaz rahman yang hamper patah semangat. Delisa juga masih ingin bermain bola
walaupun keadaan fisik dan batinnya sedang memburuk.
5. Setelah Delisa kembali kepelukan
abinya, abinya mencoba membuat rumah dan membuat nasi goring untuk Delisa,
namun Delisa beranggapan bahwa masakkan abinya tidak selezat masakkan uminya. Kemudian
Koh Acan menawarkan dan membuatkan bakmi kesukaan Delisa.
6. Di akhir cerita, keberadaan umi Delisa masih misterius,
apakah uminya selamat atau setidaknya dapat ditemukan tubuhnya. Namun apapun
yang dialami delisa, dia tetap menjadi pribadi yang ikhlas. Dia juga bertekat untuk menyelesaikan hafalan salat bukan karena kalung tetapi karena ingin salat
yang benar.
2.
TABEL
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
KATA
|
BAKU
|
TIDAK
BAKU
|
|
Shalat
|
Salat
|
Salat
|
Shalat
|
Ustaz
|
Ustad
|
Ustaz
|
Ustad
|
Doa
|
Do’a
|
Do’a
|
Doa
|
Risiko
|
Resiko
|
Resiko
|
Risiko
|
Tangker
|
Tanker
|
Tanker
|
Tangker
|
Praktik
|
Praktek
|
Praktek
|
Praktik
|
Masjid
|
Mesjid
|
Masjid
|
Mesjid
|
Kamp
|
Kemp
|
Kamp
|
Kemp
|
Iklas
|
Ikhlas
|
Ikhlas
|
Iklas
|
Khusyuk
|
Khusyu
|
Khusyu
|
Khusyuk
|
akhirnya ketemunya disini, Thank's ya banyak sekali manfaat nya Lumayan kan Tugas jadi sedikit ringan, sekalian mau izin Copas boleh? hhe
BalasHapus